KEMELUT KELANGKAAN
PUPUK ANCAMAN BAGI PRODUKSI PANGAN
v Rutinitas kelangkaan pupuk
v Opsi solusi kelangkaan pupuk
v Kenaikan HET dan Kelangkaan pupuk
Rutinitas kelangkaan
pupuk
Hal-hal yang diduga penyebab kelangkaan pupuk :
- Sistem distribusi pupuk yang tidak sesuai denga dinamika perubahan kebutuhan, kelembagaan pertanian, konsumen pupuk.
- Kesulitan produksi karena tingginya harga gas sebagai bahan baku utama pupuk.
3. Adanya “conflict of interest” dari beberapa
kalangan.
4. Ketidak-pastian adanya property right dimana HET
pupuk lebih rendah daripada HPP gabah kering panen.
5. Disparitas harga pupuk subsidi dengan harga aktual di
lapang terlalu lebar.
6. Perbedaan
informasi antara kebutuhan pupuk di tingkat lapang dengan kebutuhan pupuk yang
diusulkan pemerintah.
7. Kesulitan pemerintah memantau subsidi gas dengan subsidi
harga
Opsi solusi
kelangkaan pupuk
Permasalahan 1 :
Menggalakkan
peran serta lembaga-lembaga pendukung di tingkat kelompok tani / desa s/d
tingkat pusat dalam memberikan informasi kebutuhan pupuk riil lapang dan dalam
waktu yang singkat. Di samping itu harus dibarengi dengan adanya sistem komando
produksi dan distribusi serempak dari pemerintah
Permasalahan 2 :
Adanya subsidi harga dan subsidi gas bagi para produsen
pupuk dalam negeri.
Tahun 2001
subsidi gas untuk Urea
Pemerintah menanggung selisih harga pasar gas dengan harga
yang ditetapkan pemerintah (harga patokan), kecuali kenaikan biaya distribusi
gas.
Subsidi harga
untuk pupuk non-urea (ZA, SP-36, NPK)
Pemerintah menanggung selisih harga HET pupuk dengan harga
pokok penjualan produsen, marjin harga dan kenaikan biaya distribusi produsen.
Permasalahan 3 :
Perbedaan
kepentingan antara konsumen (petani), distributor pupuk, penjual pupuk
sebaiknya diatur dan ditetapkan secara tegas oleh pemerintah, dibantu oleh
lembaga-lembaga pendukung dari tingkat pusat s/d lini terakhir.
Solusi :
ekonomi politik dan ekonomi kelembagaan
Perpres 77 /
2005 pupuk bersubsidi sbg barang
dlm pengawasan;
Permentan 505
/Kpts/SR.130/12/2005
kebutuhan dan
HET pupuk bersubsidi;
Kepmenperindag
356 / 2004 pengadaan dan
penyaluran pupuk bersubsidi
Permasalahan 4 :
Pemerintah
dapat menjamin HET pupuk < HPP gabah
kering panen.
Pemerintah juga
harus menindak tegas para distributor
dan pengecer dadakan yg umumnya berafiliasi dg para elite politik daerah
dan elite ekonomi.
Permasalahan 5 :
Isu impor beras menekan harga gabah petani;
Penggiling
padi, distributor, penjual di sisi yg berseberangan dg petani bermain di pasar
beras yg sifatnya asimetris
mengelola cadangan beras, memainkan harga beras.
Solusi :
pemerintah ikut berperan dan tdk sepenuhnya menyerahkan pd mekanisme pasar
Permasalahan 6 :
Perbedaan
informasi kebutuhan pupuk tdk akan terjadi jika dari sumbernya (tingkat petani)
s/d pengambil keputusan (pemerintah) tdk terjadi manipulasi / distorsi
informasi.
Solusi : peran
serta yg besar dari lembaga-lembaga pertanian di semua lini.
Permasalahan 7 :
Diperlukan
kerjasama beberapa lembaga pemerintah terkait spt Deptan, Deperindag dan
pemerintah memainkan komando terpimpin pada mekanisme pasar.
Kenaikan HET dan Kelangkaan pupuk
Kenaikan HET
pupuk yg semula bertujuan mencegah terjadinya kelangkaan pupuk, ternyata
membuat derita petani.
HET pupuk
tinggi shg mendekati atau = HPP gabah
kering panen penurunan
produksi pangan
Solusi :
Menaikkan HET
pupuk disertai penyehatan perusahaan pupuk menuju profesionalisme,
transparansi, akuntabilitas dan membangun corporate culture yg lebih baik.
Di sisi lain
petani juga perlu disubsidi guna menurunkan biaya produksi krn kenaikan harga
pupuk.
No comments:
Post a Comment